Senin, 13 Maret 2023

TUGAS 1 : Semiotika Pada Objek Yang Ada Di Sekitar Kita


Assalamu’alaikum wr wb, halo semuanya para pembaca tulisan ini, bagaimana kabarnya? Saya harap kalian semua selalu diberi kesehatan dan umur yang berkah.

Pada kali ini saya akan memberikan atau membagikan tulisan pertama saya tentang suatu objek yang menurut saya sangat berpengaruh atau penting dalam hidup saya, objek tersebut akan saya ceritakan dan saya kaitkan dengan bidang kajian Semiotika, yaitu :

1. Sematika, adalah kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang) dengan objek yang diacu oleh tanda tersebut

2. Sintaksis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun = ‘dengan’ + tattein ‘menempatkan’. Jadi kata sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat

3. Pragmatik, kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang) dengan penafsirannya.

 

Pada kajian kali ini saya akan menggunakan objek wajan/penggorengan. Wajan merupakan peralatan dapur atau alat untuk memasak berbagai bahan makanan, wajan tersebut merupakan objek yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan saya dan keluarga saya. Wajan di kehidupan saya sangat berjasa karena telah memenuhi berbagai kebutuhan hidup saya. Sebagai orang yang sangat suka sekali makan ataupun ngemil, wajan menjadi alat yang selalu membantu saya dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginan saya. Ketika perut merasa lapar, ataupun muncul keinginan untuk ngemil, pasti pikiran saya langsung tertuju kepada wajan tersebut. Wajan selalu saya gunakan untuk menggoreng sesuatu, setiap kali lapar saya langsung bergegas mencari wajan ke dapur dan menggunakannya untuk menggoreng. Keluarga saya selalu menyediakan bahan makanan yang mentah dan di simpan di kulkas atau freezer, ketika lapar atau ingin makan kita harus menggorengnya terlebih dahulu, itu dilakukan agar lauk yang kita makan selalu fresh dan hangat, jadi jarang sekali lauk yang sudah dimasak terlebih dahulu dan membuatnya lebih banyak agar dapat tersisa sampai malam, karena kadang tidak menjadi fresh dan rawan cepat basi ataupun mubazir.

 

Wajan tersebut juga memberikan saya pelajaran agar tidak menjadi malas dan merasakan perjuangan atau proses dalam mendapatkan sesuatu, dulu semasa kecil mungkin semua makanan tersedia di rak lauk pauk, ketika lapar saya bisa langsung memakannya, tetapi sekarang saya selalu mengingat wajan tersebut jika ingin lapar atau ingin suatu makanan. Tidak hanya saat lapar, kadang jika lagi bosan saya suka membuat nasi goreng dan beberapa makanan kecil untuk ngemil seperti gorengan, sosis, nugget dll. Yang uniknya, padahal keluarga saya mempunyai juga beberapa wajan, tetapi wajan tersebut-lah yang frekuensi pemakaiannya paling sering dibanding wajan yang lain. Mungkin beberapa anggota keluarga saya dapat merasa bahwa wajan tersebut mempunyai perasaan maupun pengalaman tertentu bagi penggunanya, wajan tersebut memanglah ikonik walaupun bentuknya tidak bagus atau tidak enak dipandang (buruk rupa), tetapi dapat membangkitkan pengalaman dan perasaan tertentu bagi penggunanya, termasuk saya sendiri.


Wajan tersebut memberikan saya beberapa pengalaman, suka maupun duka sudah saya alami. Sukanya yaitu wajan tersebut telah menemani perjalanan saya sebagai orang yang awam soal mengolah makanan (khususnya menggoreng), dulu mungkin saya tidak tau bagaimana cara menggoreng beberapa makanan dengan tepat agar tidak gosong dan matang sempurna, cara membuat nasi goreng, dll. Mungkin bagi sebagian orang bisa menggoreng adalah hal yang sepele dan tidak perlu membanggakannya, tetapi tidak dengan saya, wajan tersebut membuat saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tidak manja, dulu ketika ingin makan dan sesuatu saya selalu menyuruh orang tua saya menggorengnya, tetapi sekarang saya bisa menggoreng dan mengolah apapun yang saya mau walaupun itu makanan yang sangat simple. Dukanya adalah ketika menggoreng atau mengolah makanan yang berjenis seafood, jeroan ayam, dan ceker, pasti menimbulkan reaksi yang spektakuler seperti di tempat hiburan yang dapat menguji fisik dan mental kita (Dufan). Ketika menggoreng bahan makanan tersebut seketika Wajan bergoyang seperti wahana permainan dan menimbulkan lahar ataupun lava gunung berapi (minyak panas) dan mengenai beberapa bagian tubuh saya, tidak usah ditanya lagi dan kalian semua pasti bisa merasakan panasnya seperti apa dan mental saya seketika down saat melihat lahar atau lava (minyak panas) tersebut semakin menjadi-jadi tidak karuan keluar dari permukaan wajan tersebut. Itulah suka duka pengalaman saya dengan wajan tersebut.

 

Sekian dari saya, jika ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan, semoga kita dapat bertemu di cerita atau tulisan berikutnya, Wassalamu’alaikum wr wb.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar